Home » » Penyusunan Daftar Rujukan

Penyusunan Daftar Rujukan

Written By Unknown on Senin, 28 Juli 2014 | 23.01

ilustrasi gambar dari google
Daftar rujukan disebut juga daftar pustaka (bibliografi). Daftar rujukan adalah daftar buku, majalah, jurnal, surat kabar, atau jenis rujukan/bacaan lainnya yang digunakan sebagai acuan dalam pembahasan, pengumpulan data, atau penyusunan karya ilmiah. Dalam daftar rujukan hanya dimuat jenis bacaan yang pernah dikutip, baik secara langsung maupun secara tidak langsung,  dan kutipannya tertera dalam teks karya ilmiah itu.
Daftar rujukan adalah daftar alphabetis yang memuat: (1) nama pengarang,    (2) tahun penerbit, (3) judul buku, (4) data publikasi, (5) kota tempat buku tersebut diterbitkan, dan (6) nama penerbit. Dalam penyusunannya setiap bagian itu, kecuali tempat terbit diakhiri oleh tanda titik. Di belakang kota tempat buku itu diterbitkan diberikan tanda titik dua. Jika bahan bacaan tidak diketahui nama pengarangnya, lembaga/badan yang menerbitkan bacan itu digunakan sebagai pengganti nama pengarang. Urutan bacaan dalam daftar rujukan tidak perlu diberi nomor.
Nama pengarang dituliskan pada margin sebelah kiri dan apabila suatu entri memerlukan lebih dari satu baris dalam penulisannya, maka penulisan pada baris selanjutnya dituliskan secara terinden. Penulisan-penulisan daftar rujukan selalu dalam spasi tunggal dan antara satu entri dengan entri berikutnya dilompati dua spasi. Berikut adalah contoh penulisan berbagai daftar rujukan yang mungkin dikutip dalam suatu karya tulis.

(1) Contoh Rujukan dari Buku
Durie, Mark. 1985. A Grammar of Acehnese on the Basis of a Dialect of North Aceh. Dordrecht: Foris Publication.

Bakar, Aboe. dkk. 1985. Kamus Aceh Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Mustakim.1994. Membina Kemampuan Berbahasa. Jakarta: Gramedia.

(2) Contoh Rujukan dari Antologi (Buku yang Berisi Kumpulan Artikel)
Alwi, Hasan dan Dendy Sugono (Ed.). 2002. Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sumardi, Mulyanto (Ed.). 1992. Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

(3) Contoh Rujukan dari Artikel yang Dimuat dalam Suatu Buku
Hasan, M.Z. “Karakteristik Penelitian Kualitatif.” Dalam Amiruddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
Azwardi. “Penulisan Laporan Teknis.” Dalam Ridwan dan Wildan (Ed.), Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Banda Aceh: GEUCI.

(4) Contoh Rujukan dari Artikel yang Dimuat dalam Jurnal
 Djunaidi, Abdul. 2004. “Geografi Dialek Bahasa Kluet”. Jurnal Mon Mata, Volume 6, (1): 26-39.

Azwardi. 2002. “Pemasyarakatan Bahasa Aceh sebagai Wujud Pelestarian Budaya di Nanggroe Aceh Darussalam”. Jurnal Wafa, Volume 1 (2): 45-54.

Armia. 2003. “Metafora dalam Wacana Media Cetak”. Jurnal Telaah Bahasa & Sastra, Volume 1 (1): 97-104.


(   (5) Contoh Rujukan dari Artikel yang Dimuat dalam Majalah atau Surat Kabar
Tadjuddin, Moh. 1993a. ”Makna Aspektualitas Inheren Verba Bahasa Indonesia”. Dalam Majalah Ilmiah Universitas Padjadjaran, No. 1, Vol. 11.

Said, Sudirman. 2006. ”Rekonstruksi bukan Kue Serabi”. Dalam Aceh Magazine, Edisi V, Mei 2006.

ZA, Yunidar. 2006. ”Menyoal Keterlambatan RUU-PA”. Dalam SKH Serambi Indonesia, Edisi Selasa, 23 Mei 2006.


(6) Contoh Rujukan dari Dokumen yang Ditulis Atas Nama Institusi 
Balai Bahasa Banda Aceh. 2000. Pedoman Penulisan Ejaan Bahasa Aceh. Banda Aceh: Depdiknas.

Badan Arsip Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 2006. Pedoman Penilaian Arsiparis Berprestasi. Banda Aceh: Badan Arsip Prov. NAD.

Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA. Jakarta: Depdiknas.


(7) Contoh Rujukan dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Azwardi. 1997. “Kemampuan Siswa Kelas II SMU Negeri Darussalam Banda Aceh dalam Menata Kesatuan dan Kepaduan Paragraf”. Skripsi Universitas Syiah Kuala.

Azwardi. 2002. ”Reduplikasi Verba Bahasa Aceh”. Tesis Universitas Padjadjaran.

Djunaidi, Abdul. 1996. “Relasi-Relasi Gramatikal dalam Bahasa Aceh”. Disertasi Universitas Padjadjaran.

  
(8)   Contoh Rujukan dari  Makalah yang Disajikan dalam Seminar

Djunaidi, Abdul. 2004. “Revitalisasi Bahasa-Bahasa Daerah di Aceh”. Makalah dalam Seminar Pekan Kebudayaan Aceh IV di Banda Aceh.

Alamsyah, Teuku. 2006. “Penulisan Laporan Penelitian Kualitatif”. Makalah dalam Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru SD, SMP, dan SMA di Banda Aceh.

Wahab, Abdul. 2003. “Masa Depan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah”. Makalah dalam Kongres Bahasa Indonesia VIII di Jakarta. 

 (9)   Contoh Rujukan dari  Website (Internet)

Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id., diakses 20 Januari 2000).

Ismail, Badruzzaman. Pola-Pola Damai sebagai Solusi Penyelesaian Pelanggaran HAM Masa Lalu di Aceh. The Aceh Institute(http://www.acehinstitute.org., diakses 20 Agustus 2006).

Reyhner, Jon. 2000. “Some Basics of Indigenous Language Revitalization”. Jon.Reyhner@nau.edu. Copyright (c) 2000 Center for Excellence in Education Northern Arizona University.  

Share this article :

Posting Komentar

Facebook
 

Bahasa Terstruktur Cermin Pikiran Teratur