Di sini aku mulai bermimpi
Saat berjibaku mengais rezeki
Mulai tueng upah ceumatok setengah hari
Hingga dom pade di malam sunyi
Membalik tanah
Menabur benih
Menyeret umbai
Menyiang gulma
Menebar urea
Menyembur pestisida
Menggenggam neubai
Menggulam perontok
Memanggul biji berkarung padi
Saat dara pade
Inilah masa hati bersedih
Musem jiklik cangguek istilah kami
Jangankan dji sam soe commodore terasa madu
Jangankan menatap melirik dia aku ragu
Catatan utang tinggi sepinggang
Di beberapa kios setiap simpang
Berapa persis tak boleh tahu
Pokoknya panen mesti terlunas habis
Bila masa panen tiba
Musem cot jindrang kata kami
Saatnya hati berbunga mekar
Pertanda utang kan segera sirna
Pertanda poding kan merajalela
Petanda sorot kan lurus menatap
Pertanda potongan kan mantap lagi
Kutak mau terjebak pilu di antara dua musim itu
Maka aku bertekat pergi...
Itulah sinopsis hari-hariku
Sepenggal episode di masa lalu
Yang kini kian kurindu tuk kembali
Merenda hari seperti dulu
Di kampung asal mulaku
Meureudu yang bersahaja
Kini mimpi itu jadi maujud
Tapi aku terkejut-kejut
Takut
Tersangkut di ranting yang rapuh
Terkapar di pulau riuh yang gaduh
Terombang-ambing di lautan yang tak teduh
Posting Komentar